JAWABAN ITU ADA BERIRINGAN DENGAN PERJALANAN YANG DITEMPUH PERLAHAN


Setelah kembali berjalan melanjutkan langkahku sambil menahan gejolak di dalam dada mempertanyakan kesiapanku bahkan saat aku membiarkan angin hangat itu berlalu dan menerimanya masuk melalui sela-sela tubuhku. Aku, kembali menutup mata dan meyakinkan diriku kalau aku sudah siap dan saat aku percaya bahwa Tuhan sedang bekerja menata hidupku satu per satu. Sambil terus berjalan berlalu, terus menerus berjalan tanpa menoleh ke belakang dengan ratusan pertanyaan di hati.

Setelah aku memutuskan untuk terus berjalan menikmati pemandangan, lagu yang dialunkan lewat headset yang terpasang di telinga. Lagu yang terdengar saat itu Ten 2 Five dengan judul lagu Love is You. Aku memutuskan mengambil handphone ku untuk berfoto selfie dengan background pemandangan saat ini yang ada di belakangku. Saat aku menyalakan kamera depanku dan berpose, aku melihat bayangan seseorang sendirian sedang berhenti dengan jarak yang cukup jauh. aku berpikir mungkin dia sedang melakukan perjalanan juga dan sedang beristirahat. 

Karena aku tidak bisa berjalan mundur, aku cuma mengamatinya dari jauh sambil berhenti. Dia menyapa dengan mengangkat tangannya. Aku hanya bisa mengangguk dan tersenyum. Sejenak setelah bertegur sapa, kembali aku pada diriku sendiri dan menikmati udara di lembah ini sambil menutup mata. Alunan musik di telinga sudah mulai tak beraturan dan ternyata aku tanpa sadar mengubahnya menjadi shuffle mode. Sekarang sambil mendengarkan lagu Fiersa Basri - Pelukku Untuk Pelikmu, aku bergumam bernyanyi bahkan "saking" menikmati momen itu aku tak sadar bernyanyi dengan nada yang cukup keras sambil senyum-senyum sendiri.

Tak lama lagu pun berhenti dan aku melepas headset-ku. sambil membuka mata perlahan aku melihat sosok bayangan itu perlahan mendekat. Tatapan santai ini mendadak terbeliak saat tahu siapa yang mendekat. TIDAK MENYANGKA. Kata ini yang pertama muncul dalam pikiranku ketika akhirnya aku melihat sosok bayangan ini mendekat.

Masih ingat dengan pria luar biasa yang kutemui saat aku memilih mengambil jeda waktu sejenak untuk beristirahat menikmati angin di pinggir pantai saat itu? He find me..

Aku cuma bisa mematung melihatnya. Dia melambaikan tangannya dan lagi-lagi aku tersenyum simpul tapi kali ini sambil berkata "eh ternyata kamu.."

Dia membalasnya dengan senyum dan menjawab "hehe iya. aku memutuskan untuk berjalan kembali setelah istirahat kemarin dan pas dari jauh lihat itu kamu aku jadi menjaga jarakku agar aku bisa menghargai perpisahan kita waktu itu. tapi melihatmu tersenyum menyapa aku jadi berani buat mendekat."

JENG JENG JENG..

Wow orang luar biasa ngomong begini? Yakin buat aku? Ayolah.. You are (really) too good to be true..

Sembari berjalan, dia menawarkan minuman yang ada di tas punggungnya dan aku menerima tawarannya. Seketika kami pun memutuskan melanjutkan langkah bersama. Saling menguatkan dan menemani melalui proses move on kami masing-masing tanpa suatu pemikiran yang pasti dan membiarkan semesta bekerja dengan caranya.

Seperjalanan kami, terkadang kami singgah di suatu tempat makan untuk mengisi perut dan tempat ibadah untuk memanjatkan doa. Kami mendoakan diri kami masing-masing dan saling mendoakan agar kami bisa melalui proses ini masing-masing dengan caranya masing-masing.

Kami percaya Tuhan punya cara, untuknya dan untukku. Kami hanya dua orang yang saling menguatkan dan berbagi kisah karena kami tahu sampai akhirnya di ujung jalan nanti kami bertemu sebuah persimpangan, kami akan mengambil dan menempuh jalan yang berbeda.

Perjalanan ini masih kami jalani dan terhitung luar biasa untukku, dia senantiasa mengingatkan kalau segala sesuatu yang "terlalu berlebihan" itu tidak baik, semua orang yang sudah "menyakiti" kita tidak perlu dimusuhi atau dijauhi, pun tidak perlu kita pandang sebagai suatu keburukan di masa lalu. Karena dengan adanya mereka, kita belajar kalau masa lalu itu merupakan sebuah pelajaran yang akan menjadikanmu sosok yang lebih menghargai dan mengerti bagaimana memperlakukan orang lain di masa depan. Kita belajar kalau tidak perlu menunjukkan kamu bahagia, karena sebenarnya saat kita over-excited over something di situlah sebenarnya kita tidak menikmati kebahagiaan itu.

Kami melanjutkan langkah kami perlahan beriringan sambil bercanda tawa berbincang tanpa sebuah ekspektasi dan pengharapan sambil ditemani lagu Ardhito Pramono - Bitterlove dan berakhir pada lagu Kunto Aji - Rehat di sela istirahat duduk sejenak untuk mengisi air dari aliran sungai jernih ini atau sekedar membetulkan tali sepatu.

"Tenangkan hati. Semua ini bukan salahmu. Jangan berhenti. Yang kau takutkan. Takkan terjadi. Yang dicari hilang. Yang dikejar lari. Yang ditunggu. Yang diharap. Biarkanlah semesta bekerja Untukmu"

Doaku didengar Tuhan ternyata, kami dipertemukan sekali lagi di tempat dan kondisi yang berbeda. Aku tahu kamu ga mungkin baca ini tapi aku cuma bisa bilang terima kasih atas kenyamanan ini dan sudah sudi menyapaku serta menghargai keputusanku dan keputusanmu.

@tiwiiik - 27 October 2020 01.07 a.m. (late night thought)



 

Popular Post

MY BIGGEST DREAM

HOTEL MURAH - Daftar Hotel di bawah 100 Ribu di Jogja / Yogyakarta