MY BIGGEST DREAM

Hi, everyone! I am back, i write again.


Aku kembali pada satu titik dimana harus menata ulang hidupku, menata ulang rencanaku dan menata ulang apa yang aku mau.

Buku mimpi yang beberapa tahun lalu sempat kubuat dan kusimpan beberapa waktu lalu, akhirnya kembali aku buka dan kusesuaikan dengan kondisiku saat ini. Mimpi seorang gadis penuh ambisi yang waktu itu masih menggebu harus kuteruskan sambil kutambahkan mimpi lainnya, yakni menikah.

Aku, yang saat ini berusia 29 tahun 6 bulan ini, mungkin punya mimpi yang sama seperti wanita lain di luar sana. Being successful and financially independent by my own so when someone, my future husband find me and we built a family together i could help him a little.

Yak, tapi tak bisa dipungkiri sama seperti wanita lain di usia yang sama aku baru memiliki keinginan tinggi untuk menikah. Apakah salah? Tentu tidak. Apakah terlambat masih baru nulis impian nikahnya di usia begini? Tentu tidak. Aku percaya tidak ada yang terlambat atau lebih cepat. Semua tepat pada waktunya, waktu yang Tuhan berikan.

Wanita yang sedang menulis ini masih senantiasa memperbaiki dirinya secara mental, sampai sekarang. Dia masih mengobati setiap luka yang masih ada padanya. Menerima setiap kejadian yang terjadi pada setiap hidupnya, sejak dia lahir dan bertumbuh bahkan sampai dengan saat ini. Membiarkan air mata jatuh saat mereka mau, atau tertawa kencang saat mereka butuh. Membiarkan angin menerpa rambutnya saat dia berdiri atau mengikat rambutnya saat dia merasa gerah.

Wanita ini melanjutkan mimpinya menjadi seorang karyawan yang masih giat bekerja, rela bekerja overtime bahkan saat weekend and always do her best selagi masih sendiri. Kenapa ditekankan ngomong gitu, karena aku sadar saat nanti aku dapat impianku menikah mungkin sudut pandangku soal bekerja tak lagi sama. Maka, saat ini selagi aku masih sendiri, i will do my best for my job. Sounds cliche right?

I am no longer see everything same since my 29th birthday. Kepengenan kerja ambisius biar dapat bonus melimpah ga lagi penting, kriteria suami secara fisik harus gimana ga lagi penting, mimpi pengen buat kerja di luar negeri ga lagi penting. It seems like i rearrange my priority for my life. I just want to be a great mom for my kids.

Wanita ini memutuskan untuk memperbaiki dirinya bukan untuk dirinya sendiri tapi untuk suami dan anaknya nanti. Wanita ini memutuskan untuk fokus bekerja bukan untuk "lari" dari pikirannya tapi untuk mengasah kemampuannya agar tetap bisa jadi orang yang kritis dan selalu bangkit dari semua masalah. Wanita ini memutuskan mengumpulkan pundi yang cukup agar kelak bisa berhenti dari pekerjaannya dan bekerja di rumah guna melihat perkembangan anaknya tanpa merepotkan suaminya.

Tapi sekali lagi, wanita ini masih belajar apakah yang dia pikirkan dan rencanakan benar adanya. Apakah yang dia impikan ini akan sesuai dengan kejadian yang mungkin nanti akan mampir dalam hidupnya. 

Menikah, dulu punya impian menikah dengan intimate wedding party undang beberapa temen, sahabat dan keluarga buat berpesta ngerayain menikah, lokasi outdoor pake baju simple dan sneaker putih salah satu brand yang sudah jadi sepatu impiannya. Tapi di tengah pandemi ini, wanita ini tersadar bahwa berpesta bukan satu hal yang penting. Menyambutnya datang, mengucapkan terima kasih sudah menunggu dan meminta maaf karena beliau harus lelah menunggu selama ini serta menemani beliauyang akhirnya memutuskan hidup bersamaku lebih penting. Membicarakan satu dan dua hal terkait rencana kehidupan pasca menikah dengan beliau bahkan jauh lebih penting. 

Bersekolah lagi, salah satu mimpi yang mau diwujudkan tapi masih harus siap ditunda karena harus mengumpulkan pundi uangnya kembali. I dont wanna my future husband merasa berat dengan mimpiku, karena aku sadar dia pun pasti punya mimpi dan aku ingin dia juga mewujudkan mimpinya bersamaku. Impian ini aku tulis karena ingin setelah menikah dan punya anak aku tidak lagi menjadi karyawan kantoran tapi cukup bekerja dari rumah sambil menjaga dan melihat perkembangan anak-anak mungkin sesekali mendukung mimpi suami nantinya.

Punya usaha sendiri, sebagai orang  yang nantinya akan kerja dari rumah, pengen punya kantor sendiri aku juga punya impian pengen punya usaha sendiri apapun itu. Sambil itung-itung nanti bisa kasih pelajaran ke anak-anak bahwa earning money is not easy so dont easily spend yours. Biar mereka tahu makna menghargai uang. 

Being a fully mother, raised my kids by my own, tahu perkembangan mereka adalah salah satu mimpi terbesarku. Bisa jadi orang yang akan mereka tuju ketika mereka punya masalah baik itu sekolah, sama pacarnya mungkin atau masalah hidup lainnya. I would love to feel that way.

Last but not least, sebagai konfirmasi bahwa tulisan ini bukan sebagai curahan hati pingin nikah cepet yak, bukan. Justru ini adalah mimpi-mimpi yang mungkin ingin kugapai dalam 5 tahun ke depan. Tidak ada patokan harus menikah di tahun berapa, biarkan Allah yang menentukan. Mau 3 bulan lagi, 6 bulan lagi, 9 bulan lagi atau 2 tahun lagi, wanita ini sudah pasrahkan dan serahkan semua pada-Nya. Wanita ini percaya, Allah bahkan sudah menetapkan semuanya untukku. Kita jalani saja dulu yang ada ya.


Demikian tulisan singkat namun bermakna ini, bermakna buat diri sendiri sih. Aku yakin, beberapa bulan lagi pasti aku buka tulisan ini, aku baca lagi kemudian bikin aku senyum-senyum sendiri. 

Dear future me, i wish everything still okay and you are still awesome. See you super soon dear future me.

 

#TiwikBercerita #CelotehTiwik #loveofmylife

 Bekasi, 11 Juli 2021 - 22:04 @ her favorite bedroom ❤️

Popular Post

HOTEL MURAH - Daftar Hotel di bawah 100 Ribu di Jogja / Yogyakarta