DAY 21 – WRITE ABOUT L.O.V.E. #30DAYSWRITINGCHALLENGE
“Love is when the other person's happiness is more important than your own.”
– H. Jackson Brown, Jr.
Wah kenapa diakhir-akhir malah tema menulisnya jadi malah begini ya. Tapi gapapa deh, mungkin uda waktunya juga menulis sesuatu yang berhubungan dengan 5 huruf ini, CINTA. Sebuah kata yang aku hindari selama beberapa waktu belakangan. Karena mungkin sudah pernah merasakan cinta yang kedua dalam hidupku. Tau dari mana? Karena aku percaya kalo manusia yang cuma bisa merasakan cinta sebanyak 3 (tiga) kali sepanjang hidupnya. Aku juga uda pernah nulis soal itu kok, topic bahwa manusia yang cuma bisa merasakan cinta sebanyak 3 (tiga) kali sepanjang hidupnya.
Kali ini sebelum aku cerita soal perspektif cinta menurutku, aku mau kutip beberapa buku dan tulisan yang pernah aku baca soal perbedaan jatuh cinta dan mencintai. WOW kaget ga kalian ternyata ada bedanya loh?!
Ini adalah perbedaan jatuh cinta dan mencintai, apa aja tuh :
Saat jatuh cinta, kita menginginkan orang itu ada dan menjadi bagian dalam hidup kita. Hanya untuk semata memenuhi keinginan dan kesenangan kita sendiri. Sedangkan saat kita mencintai seseorang, no matter what happens kebahagiaan mereka adalah yang paling kita inginkan walau bukan bersama kita. Kayak kata Julia Roberts “You know it's love when all you want is that person to be happy, even if you're not part of their happiness.”
Saat jatuh cinta, tingkat emosi kita menjadi tinggi dan ada keinginan untuk selalu ada di dekatnya dan kalau jauh tuh resah, bingung bahkan jadi posesif. Sedangkan saat kita mencintai seseorang, kita akan memikirkan dia dengan hal-hal positif bahkan mendoakan yang terbaik untuknya.
Saat jatuh cinta, kita cenderung untuk menuntut hubungan yang lebih serius dan maunya berduaan terus. Sedangkan saat kita mencintai seseorang yang kita mau hanya bertumbuh untuk memperkuat hubungan satu sama lain.
Saat jatuh cinta, kita cenderung memperhatikannya secara berlebihan (dan mengganggu) dan mengharap imbalan. Namun justru saat kita mencintai seseorang, tanpa sadar kita hanya melakukan segala sesuatu secara tulus tanpa mengharap imbalan.
Jujur aku gatau sih apakah yang diomongin ini bener atau enggak. Sebenarnya tapi menurutku ketika kita tulus mencintai seseorang itu se-simple ketika ditanya “emangnya kenapa dia?” jawabannya cuma bisa “enggak tahu” karena bahkan alasan apapun yang ada tidak bisa jadi alasan karena kita tahu alasan kita mencintainya itu bisa jadi hal yang akan kita benci suatu saat nanti.
Terus kalo konsep cinta menurut kamu sendiri apa wahai anak bawang?
Setelah melalui beberapa kejadian dan bahkan disadarkan saat akhirnya pergi ke professional, banyak perspektifku tentang cinta yang berubah. Kalo ditanya sekarang apa itu cinta? Buat si anak bawang ini, cinta adalah satu hal yang harus diciptakan karena cinta tidak akan bisa tumbuh dalam satu atau dua hari. Cinta adalah satu hal yang diciptakan dan tumbuh atau bahkan suatu saat nanti bisa mati (apakah mati artinya nanti jadi enggak cinta lagi?) bukan mati untuk hilang tapi mati untuk dijaga dan memilih untuk diterima.
Kata orang level tertinggi dari mencintai itu adalah mengikhlaskan. Tapi buat anak bawang, level tertinggi dari cinta adalah menerima, menerima semua keadaan yang ada pada pasangan kita, menerima semua kelebihan (ya pasti lah) dan kekurangan yang ada dalam pasangan kita, menerima masa lalu dan menerima kondisi yang terjadi di masa depan serta berjuang dan belajar bersama-sama. Saling mengisi satu sama lain agar kemudian dapat bertumbuh bersama. Saling mendoakan satu sama lain atas kebahagiaan dan atas masa depan yang terbaik untuk satu sama lain. Menerima dan berserah pada Tuhan saat keduanya tidak yakin akan sesuatu di kemudian hari.
Kalo menikah sama cinta ada hubungannya enggak? Buatku menikah adalah suatu proses pembelajaran seumur hidup bersama-sama dengan pasangan kita bisa ditumbuhkan cinta itu tapi satu yang pasti keduanya adalah sebuah pilihan dan kembali pada kita sendiri bagaimana kita mau memperlakukannya, apakah untuk dijaga dan disiram agar bertumbuh bersama atau membiarkan salah satu pihak untuk menjaga dan menyiraminya tapi kemudian jadi berat sebelah. Ya, itu semua pilihan.
Berbahagialah kamu yang saat ini sudah menemukan cinta dan bersabarlah untuk kamu yang masih mencari cinta karena semuanya ada waktunya dan ada orangnya kok. Tugas kita sebagai manusia cuma bisa bersabar dan sambil bersabar kita juga belajar, belajar memperbaiki diri kita terus sampai pada satu titik nemu teman belajar seumur hidup 😊
“Love yourself first and everything else falls into line. You really have to love yourself to get anything done in this world.”— Lucille Ball
--------------------------------------------------------------------------------------------
Sedikit tulisan untuk sosok yang nanti memilih untuk mencintaiku (kalo uda ada nanti mau kasih tunjuk tulisan ini ke dia pas abis nikahan 😋)
Halo kamu, yang (saat aku menulis ini) selalu aku semogakan dalam doaku. Mungkin memang Tuhan belum mempertemukan kita (saat aku nulis ini) tapi aku percaya dimanapun kamu berada kamu pasti juga sudah menyemogakan aku (mungkin belum tahu aku siapa tapi kriterianya pasti aku kaaan? PD amat ini bocah pasti kamu mikir gitu yaa?) dalam setiap doamu. Mari kita mempersiapkan diri dulu sampai tiba waktunya Tuhan pertemukan kita ya. Jaga diri baik-baik dimanapun kamu, aku pun akan menjaga diriku baik-baik. Be happy always ya dan percaya semua ada waktunya.
Dari aku, yang waktu nulis ini masih jadi anak bawang yang uda ditanyain kapan kawin sama orang banyak dan cuma bisa jawab pake senyum simpul (yang nanti kalo pas kamu baca tulisan ini mungkin aku lagi masak-masak atau motong bawang di dapur sambil nonton youtube atau lagi baca buku, main game atau bahkan lagi tidur ngorok di sebelah kamu).
Terima kasih sudah memilihku dan mau belajar bersama-sama denganku seumur hidup. Kalau kamu nanti sempet ngerasain capek sama aku bilang ya, jangan diem-diem aja kan kamu tahu mending aku dikasih tahu begituan daripada diem-diem nanti malah jadi salah paham. Nanti kalau uda selesai baca ini jangan lupa omelin ya (biar aku bisa hapus kalau malu-maluin). Hehehe.
L.O.V.E.
(di 4 Oktober 2020 masih calon) ibuknya anak-anak.
#30DaysWritingChallenge #WritingTherapy
@tiwiiik – 4 Oktober 2020 (21.30 @ her 12th-floor apartment)