DAY 5 - YOUR PARENTS #30DAYSWRITINGCHALLENGE


“A good father is a source of inspiration and self-restraint. A good mother is the root of kindness and humbleness.”– Dr T.P.Chia

Tema #30DaysWritingChallenge hari kelima kembali aku akan dibawa oleh perasaanku.

Honestly, it hard to me to start typing my keyboard. I never thought it is gonna be this super hard. Try to bring myself together and embrace all of those memories which just come up when I write about my parents.

Seperti pernah aku sampaikan pada tulisanku sebelumnya, aku merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Sejak aku kelas 5 SD Ibu adalah satu-satunya orang tua kami karena Bapak sudah pamit pergi duluan ke surga. Salah satu kelemahanku yang selalu jadi jawaban saat ditanya apa kekuatan dan kelemahanku adalah kedua orang tuaku.

Sampai dengan saat ini aku tuh bisa mellow tahu-tahu mata berkaca-kaca pas denger lagu Ada Band – Ayah kalo misalkan lagi ada lagu itu di radio atau sekedar ada pengamen yang nyanyiin lagu itu. I miss you, Pak. Aku mau Bapak lihat aku yang sekarang dan semoga Bapak bangga walau pasti banyak keselnya.

Untuk kebanyakan orang (termasuk aku) pengaruh orang tua pasti sangat besar dalam hidupnya. Orang tua (dalam hal ini Ibu), berhasil menemani kami bertumbuh menjadi anak-anak yang mandiri dan dewasa. Meskipun aku tahu, aku tumbuh bukan menjadi anak penurut dan anak yang selalu berkata iya pada Ibuku. Aku banyak berbuat salah dan membuat Ibu kecewa. Seribu bahkan sejuta kata maaf mungkin tidak akan mampu mengganti semua kekecewaan beliau padaku.

Melalui tulisan ini, aku mau menuliskan pesan pada Ibu dan almarhum Bapak. Meskipun Ibu sudah pernah membaca tulisan ini, tapi pesan ini akan kembali aku sampaikan bulan depan pada saat ulang tahun beliau.

Halo ibu periku, ini aku si anak bawang yang sekarang sudah tumbuh menjadi wanita dewasa. Terima kasih atas semuanya. Ibu yang selalu memberikan kalimat positif kepadaku (kalau panik dan khawatir suka kadang asal ngomong sih) meskipun aku tahu itu untuk kebaikanku. Ibu yang selalu menenangkan anaknya walaupun aku tahu Ibu pun sedang berjuang melawan rasa sedih dan kecewanya sendiri. Terima kasih tidak pernah lelah menjaga dan merawatku, terima kasih karena selalu menjadi pendengar yang baik dan mempercayakan semua ceritamu kepadaku. Terima kasih karena selalu memiliki jawaban yang luar biasa kalau ada temannya yang nanya “Tiwi kapan nikah?”

Maaf kalau sampai saat ini aku belum bisa mewujudkan mimpi Ibu untuk menjadi seorang istri dan ibu dari anak-anakku. Sesuai janjiku, aku akan membuka hati setelah selesai dengan diriku sendiri dan saat ini aku sudah selesai Bu. Mari kita biarkan semesta bekerja dengan jalannya sendiri. Pesan Ibu saat aku berangkat merantau dulu akan selalu aku ingat “Kamu merantau di Jakarta, kamu sendirian di sana. Harus bisa jadi air, angin, api dan tanah untuk diri kamu sendiri. Harus tahu kapan harus bisa meredam semuanya sendiri. Anak Ibu pasti bisa dan kuat.” Siapa menyangka pesan itu bermakna sekali setiap kali ada angin kencang dan hujan badai yang mampir dalam hidupku. Terima kasih telah menjadi panutan atas sosok the best supportive mom ever! Tauladanmu akan menjadi pedomanku membesarkan anak-anakku nanti Bu. Jaga kesehatan terus ya ibu periku (rajin minum obatnya jangan telat), ijinkan aku agar bisa membahagiakanmu selalu. Salam peluk hangat dari si anak bawang. Aku sayang Ibu..

Halo malaikat penjagaku, gimana kabar di sana? Sampai sekarang aku masih makan indomie goreng pake kuah (sedikit) plus telor dadar dan tahu (kalo lagi ada) loh Pak setiap tanggal 21 Agustus. Uda lama ya Pak, sudah 19 tahun kita pisah. Aku tahu meskipun Bapak sudah tidak ada di dunia ini, Bapak selalu ada di sekitarku kalau aku sedang sedih atau bimbang akan sesuatu (iya Pak entah alam bawah sadarku selalu merasa Bapak masih ada).

Sosok Bapak yang cerdas, bisa diajak ngomong apa aja, fokus (bahkan punya hobi bola dulu engga pernah main-main koleksinya), tegas, bertanggung jawab, ramah, si-serba bisa dan baik kepada semua orang selalu menjadi patokan pria yang aku pilih menjadi pasangan. Iya Pak, aku mau anak-anakku seperti aku pak, bangga punya Bapak yang bisa apa dan ngapain aja.

Nanti kalau sudah ada orangnya (yang benar-benar ada), aku bawa lagi ke Bapak. Aku kenalin ke Bapak. Semesta sudah pernah menunjukkan pada kita Pak atas pria yang kemarin. Semoga nanti aku ga salah ya. Aku kangen Pak pengen dipeluk, dulu waktu aku kecil Bapak kan bukan orang romantis jadi ga pernah meluk ya. Kalau masih ada pasti uda rajin kupeluk Bapak yang ganteng ini. Selamat beristirahat dengan tenang ya Pak di sana. Walau sudah 19 tahun tapi doaku tidak akan pernah berubah untuk Bapak. Sampai kita bertemu lagi..

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Semakin dewasa kita semakin tahu berartinya sosok orang tua. Mereka yang kita abaikan saat usia kita masih belasan dan lebih kita pilih tinggalkan hanya demi berkumpul nongkrong dengan teman-teman kita. Mereka yang sering sekali kita sakiti dan kecewakan tapi tetap ada di belakang kita bagaimanapun hancurnya kita. Yang masih membukakan pintu saat semua pintu telah tertutup.

Untuk kalian yang orang tuanya masih ada. Sayangi mereka selagi masih ada, peluk mereka sesering mungkin. Sampaikan ucapan terima kasih dan maaf kalian kepada mereka (because they deserve it). Sampai kapanpun kalian akan berdebat dan berbeda pendapat dengan orang tua kalian tapi tak apa karena itu tandanya masih ada cinta di antara kalian.

Untuk yang orang tuanya sudah ga ada. Mari kita doakan dan sayangi mereka dimanapun mereka berada. Aku percaya sayang itu bentuknya bermacam-macam. Do the best for yourself and never give up on yourself adalah kalimat favorit aku akhir-akhir ini. Dimana kita tetap melakukan hal terbaik untuk diri kita sendiri dan tidak pernah menyerah pada diri kita sendiri biar kita terus maju.

Buat kalian yang saat ini sudah menjadi orang tua dan memiliki anak-anak yang lucu dan sehat, gimana sekarang jadi sudah tahu kan arti cinta dari orang tua kalian? (Aneh ya padahal yang nulis ini nikah aja belom pake sok nulis kalimat ini tapi aku yakin kalian tersenyum membaca kalimat ini kan?)

Sudahkah kalian peluk orang tua kalian hari ini? Atau sekedar mengucap sayang atau memberikan kabar pada mereka?

@tiwiiik - 18 September 2020 (22.00 @ her 12th-floor apartment)

 

Popular Post

MY BIGGEST DREAM

HOTEL MURAH - Daftar Hotel di bawah 100 Ribu di Jogja / Yogyakarta